Waktu menggerus makhluk dalam putarnya Aku dan kau menjadi kita di angan belukar Yang menghempas nasib menjadi pikiran akan kenyamanan Fana, itulah kita dan mereka Sembah sunyi mengalun nan menyeruak Kan menjadi saksi bisu bijak demi hasrat Kau tahu? Pesta meriah juga layak bersaksi Namun, pantas tidaknya terserah dikata Mitra gelap memang tak elok dibuat … Lanjutkan membaca Lembar Baru
E-Drug
_Narkotika menjadi candu anak bangsa Mengotori darah dan akal budi Seketika ayal menyusup dalam relung terdalam Dengan kemunculan imaji-imaji kosong _apa betul anak zaman menjadi candu narkotika yang tak berwujud Sadarilah kawan akan candu-candu baru Yang mewujud imaji baru dalam genggaman tangan Yang katanya menjadi jendela dunia _genggam tanganmu kapan terlepas dari layar pipih Yang … Lanjutkan membaca E-Drug
Pria Dua Mulut
_Buah bibir Jumpri laris manis Dalam mulut pria-pria paruh baya Hitam melekat sekujur tubuh berkepul asap Atas nama nafkah yang mengiri _mengkata dan mencibir Akan elok bibir yang merekah di bawah naungan bambu Bertetangga ABG kursi menyoal sang hawa Apakah terkaannya tepat? _bisu takkan melanggengkan suasana Ia menjadi asing dalam gubuk Tenggelam menjadi riuh tawa … Lanjutkan membaca Pria Dua Mulut
Sapa Pertama
Takbir keluar tanpa pikirMenjadi sarapan mulut yang mengangaMelalui detak jam dinding di angka delapanBangkit dari keterpurukan dunia lainPenuntun mata melengos dari batuDengan sentuhan mesin tik yang sunyiMenjalin pertalian wajib menuntasDan story telling memungkasSemua kosong tak berglukosaHingga rintik hujan menuntun ke telaga pengetahuanMencari ikatan materi tuk selesaikan dahagaSumber kehidupan di duniaLantas, dalam naungan hari mengosongkan diriTak … Lanjutkan membaca Sapa Pertama
Cetar Membahana
Gemuruh pasukan tak kasat mata beterbanganMemekik melontarkan pecut tanda hukuman para durhakaPengendara gumpalan tampak lembutNamun, mencekam dalam jeruji udara Nafas terseok-seokCampuran udara dan temannya menjadi berat dipikul hidungTanpa memedulikan ada-nya entitas lainDatang tanpa disambut riuh Lantas apa yang membuat gemuruh itu datang?Israfil belum saatnya menjalankan prokernyaTanda omega belum bermunculan di sana-siniKalau bukan kasih yang diberikan, … Lanjutkan membaca Cetar Membahana
Pelarian
_Kata Karl Marx "agama adalah candu""Agama adalah tempat pelarian"Singgahan tuk diri menjadi tenangDari semesta hiruk pikuk_Apapun itu... Bisa berbentuk agamaPuisi pelarian esaiPuisi pelarian ritus literatur mengikatPuisi lari-lari dalam diri pelari_Menjadi buron akan kehidupan kian melipatDengan Yasraf melarikan duniaLarik demi larik menjadi jalanAkan kebutaan jalur pintas_Penyair jadi pesulap-pesolek mulutKata indah tak karuan makna akan pahamPenonjolan absurditas … Lanjutkan membaca Pelarian
Aksaraloka
Bumi bulat meski tak sepenuhnya benarJutaan hingga triliunan anasir bahu-membahu membentukYa gumpalan batu yang terdiri dari batuBumimu itu tak ubahnya batu bermandi air asinBatu kecil aku namakan kerikilMakin besar makin kaya ia disebutBukit, Gunung, gundukan semua menjadi batu kehidupanTak jarang kerikil sering diacuhkanPadahal orang tersandung bukan karena bataPatjar Merah, 29 Oktober 2022Homo PurnatensisBegitu aku menyebut … Lanjutkan membaca Aksaraloka
Hwaiting!
_Air naik menjadi gumpalan tak tersentuh manusia Beralur yang namanya siklus Mengikuti hukum alam, katanya Lantas, kenapa alam memalaskan manusia _Oh tidak, camkan tidak untuk kemalasan Dengan nuansa beku yang mendera mental Tak berarti harus kita makmumi Hei malas, jangan kau dikte aku _Semangat spirit hwaiting ganbatte kudasai Seloroh berbagai bahasa untuk diri Menjelma bahan … Lanjutkan membaca Hwaiting!
Aku?
_Aku yang bukan kamu memang tak tahu Apa aku yang kamu tau adalah aku dengan aku Atau kamu dengan kamu yang tidak ber-aku? Pelik didapat saat aku meng-kamu atau kamu meng-aku _Tidak ada kohesi dalam kita Sejatinya aku yang aku bukan kamu Takkan pernah meng-aku dalam kamu Tak pernah permanen, dan itulah sifat dunia _Imanensi … Lanjutkan membaca Aku?
Apa
Satu purnama tak terasa terlewati Dengan renungan akan sinarmu yang elok Membuat citra aneka warna bersatu di ujung hampa Ya, itulah diam Diam diam dalam diam Menjadi sendu yang menggembirakan bagi kaum marjinal Tahukah engkau ada-nya being di sini menjadi ada yang semu Dengan tanpa klik ceritamu di lini-lini kuasa jempol yang menyeruak di tangan … Lanjutkan membaca Apa
Anda harus log masuk untuk menerbitkan komentar.